QCC (Quality Control Circle)
|
Mutu usaha secara keseluruhan meliputi :
a. Quality produk, biaya dan waktu penyediaan.
b. Keamanan, keselamatan dan kenyamanan kerja.
c. Dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan disekitarnya.
B. Asas-asas Pokok QCC
1. Asas Pembangunan Manusia
Sejarah
QCC adalah sejarah yang bertolak dari upaya pemecahan masalah dengan
penempatan peranan manusia yang lebih bermakna, khususnya para pekerja
pelaksana dalam pemecahan masalah pekerjaan. Titik tolak falsafah
pembangunan manusia (people building philosophy) yang tanpa batas
ini hendaknya senantiasa dipertahankan agar dalam menghadapi berbagai
masalah produktivitas, asas ini tidak ditinggalkan sehingga QCC akan
tetap menjadi seperti apa yang dicita-citakan.
2. Asas Dinamika Kelompok dan Kerjasama Kelompok (Group Dynamic and Teamwork)
Upaya
dan karya QCC adalah upaya dan karya bersama (kelompok), artinya
kemajuan dan keberhasilan QCC adalah bertumpu pada sumber daya
kekuatan-kekuatan kelompok yang saling menunjang (human synergistic) dan
saling mengindahkan (win-win style), sehingga semua pihak yang
berkepentingan terhadap keberhasilan QCC hendaknya senantiasa ikut serta
dalam mengarahkan dan memelihara kelompok ini, sehingga akan tetap
bertahan menjadi kelompok dan bukan sejumlah orang yang dikumpulkan
semata-mata.
C. Asas-asas Umum QCC
1. Asas Informalitas
Organisasi
QCC adalah organisasi yang informal atau tidak resmi, artinya tidak
terikat pada struktur organisasi formal yang ada, yang mungkin saja akan
membatasi sekali gerakan QCC. Namun demikian, pimpinan perusahaan
sangat berkepentingan dan harus merestui (mendukung) sepenuhnya atas
terbentuknya QCC sekalipun pimpinan perusahaan tidak ikut campur dalam
menetapkan sasaran, kegiatan dan mekanisme kerja gugus ini.
2. Asas Kesukarelaan
Keikutsertaan
seseorang karyawan dalam QCC adalah diundang, yang hendaknya
berdasarkan kesukarelaan semata-mata, sehingga pada dasarnya karyawan
bisa saja tidak ikut serta dalam QCC sampai ia merasa dirugikan atau
merasa membutuhkan sendiri.
3. Asas Keterlibatan Total
Dengan
kemampuan apapun, tanpa perkecualian, tiap karyawan yang menjadi
anggota QCC hendaknya dilibatkan atau melibatkan diri dalam kebersamaan
dan segala upaya memecahkan permasalahan yang ditetapkan secara
bersama-sama oleh gugus.
4. Asas Memadukan
QCC
dalam kegiatannya memadukan pengelolaan sumber daya kelompok manusia
dan sumber daya non manusia secara seimbang dengan senantiasa
memperhatikan proses kelompoknya (synergistic decision making),
mengingat manusia adalah sekaligus sebagai sumber daya dan sebagai
pengelola sumber daya tersebut yang sangat berbeda hakekatnya dengan
sumber daya yang lain.
5. Asas Belajar Bersama secara Berkesinambungan
QCC
adalah kelompok yang memecahkan masalah secara terus-menerus dan sambil
belajar bersama serta berkembang bersama baik di dalam maupun di luar
pertemuan gugus. Pertemuan gugus yang satu ke pertemuan lain adalah
kegiatan yang berkesinambungan sehingga tidak akan terjadi masalah yang
tanpa penyelesaian. Bagi QCC, berkesinambungan adalah jauh lebih penting
daripada jumlah masalah yang dirampungkan, sebab kesinambungan lebih
menjamin mutu pekerjaan dan kepuasan kerja gugus.
6. Asas Kegunaan
Dalam
upaya pemecahan masalah, QCC menganut asas kegunaan praktis, artinya
keberhasilan upaya pemecahan masalahnya akan diukur terutama dari segi
praktisnya..
7. Asas Keterbukaan
Kepentingan
QCC adalah kepentingan semua pihak dan kemajuan yang maksimal hanya
akan dicapai jika ada keterbukaan untuk saling belajar dari semua pihak,
lebih-lebih antar circle, sehingga asas keterbukaan ini perlu
senantiasa dipelihara dan dipertahankan oleh pihak manapun.
8. Asas Loyalitas pada Organisasi
Kesetiaan
atau loyalitas karyawan anggota circle yang dituntut adalah kesetiaan
pada organisasi perusahaannya, bukan pada pribadi, baik atasan, pucuk
pimpinan maupun pemiliknya. Ketergantungan pada pribadi seseorang akan
sangat mengganggu kemantapan stabilitas) kegiatan anggotanya.
D. Tujuan Umum QCC
1. Meningkatkan keterlibatan karyawan anggota pada persoalan-persoalan pekerjaan dan paya pemecahannya.
2. Menggalang kerjasama kelompok (teamwork) yang lebih efektif.
3. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah.
4. Meningkatkan pengembangan pribadi dan kepemimpinan.
5. Menanamkan kesadaran tentang pencegahan masalah.
6. Mengurangi kesalahan-kesalahan dan meningkatkan mutu kerja.
7. Meningkatkan motivasi karyawan.
8. Meningkatkan komunikasi dalam kelompok.
9. Menciptakan hubungan atasan-bawahan yang lebih serasi.
10. Meningkatkan kesadaran tentang keselamatan kerja.
11. Meningkatkan pengendalian dan pengurangan biaya.
E. Hubungan QCC dengan TQM
Management
Mutu Terpadu (TQC) adalah suatu sistem yang memadukan pengembangan
pemeliharaan, perbaikan mutu usaha untuk mencapai produksi pada tingkat
yang paling ekonomis dan dapat memenuhi kepuasan pelanggan (konsumen).
Dalam
penerapannya, TQM membutuhkan partisipasi dari semua orang (karyawan)
dan melibatkan semua fungsi departemen yang ada di dalam suatu
perusahaan atau disebut dengan Company Wide Quality Control (pengendalian mutu perusahaan secara menyeluruh).
Dalam pelaksanaannya juga, program TQM dilandasi oleh beberapa hal, yaitu :
· People Building
Manusia
sebagai subjek yang dinamis sehingga sangat penting adanya usaha untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada.
· Team Building
Adanya
pembentukan kelompok-kelompok kecil yang dinamis yang berupaya untuk
menyelesaikan masalah operasional di lokasi kerjanya masing-masing.
· Market in
Semua
usaha atau langkah tindakan perlu mencerminkan kepuasan bagi pihak yang
menggunakan hasil kerja kita atau disebut dengan istilah yang populer
yaitu the next process in our customer.
· Problem is Opportunity for Progress
Semua masalah yang timbul jangan dihindari, justru masalah dijadikan suatu kesempatan untuk melakukan suatu perbaikan (improvement).
QCC
bisa dijadikan salah satu alat untuk menunjang penerapan TQM, karena
pada dasarnya QCC juga berangkat dari suatu kelompok karyawan yang
mempunyai semangat yang besar untuk menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapi di lokasi kerjanya, sehingga bisa dicapai suatu perbaikan
(improvement).
Tetapi
yang perlu diperhatikan di sini adalah penerapan TQM tidak bisa dicapai
hanya semata-mata dengan membentuk QCCM dalam suatu perusahaan. Adalah
suatu anggapan yang keliru bahwa perusahaan yang sudah melaksanakan QCCM
berarti sudah menerapkan TQM, karena QCC lebih diarahkan untuk kelompok
karyawan guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi sehari-hari,
sedangkan TQM adalah suatu program yang menyeluruh yang lebih luas
cakupannya sehingga perlu ditunjang juga dengan usaha (tindakan) yang
lain selain membentuk dan mengaktifkan QCC.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar